Senin, 06 Februari 2017

PERLENGKAPAN LATIHAN RENANG

1. Kaca Mata Renang
Fungsi utama dari kaca mata renang adalah untuk melindungi mata ketika berada di dalam air kolam, maupun laut. Ketika kita berenang di kolam atau laut tanpa kaca mata renang, sering membuat mata menjadi merah dan perih. Hal ini dikarenakan terjadinya kontak langsung mata dengan air. Penyebabnya adalah adanya kandungan obat di dalam air kolam seperti kaporit atau kandungan garam di air laut sehingga menyebabkan mata menjadi perih ketika mata terkena air secara langsung. 
Penggunaan kaca mata renang di anggap sangat penting bagi yang ingin belajar berenang. Dengan menggunakan kaca mata renang akan membuat kita lebih jelas melihat di dalam air dan merasa nyaman ketika berenang.
Bagi orang yang memiliki masalah mata seperti rabun, sekarang sudah banyak dijual kaca mata renang yang khusus penderita mata rabun. Ukuran kaca mata renang juga harus diperhatikan ketika akan membeli kaca mata renang. Pilihlah kaca mata sesuai ukuran dan umur perenang. Ukuran mata dan jarak antara mata kiri dan kanan setiap orang tentu berbeda, oleh karena itu jangan asal memilih kaca mata tanpa dicoba terlebih dahulu. 
Tips memilih kaca mata renang :
  • Kaca mata yang baik biasanya memiliki karet yang lembut dan elastis. Periksalah karet sekitar yang berada di sekeliling kaca mata renang, jika lembut dan elastis maka itu menandakan kaca mata tersebut bagus. Jangan tergiur dengan kaca mata yang murah. Kaca mata renang yang murah biasanya bahan karet nya keras dan tidak elastis. Ketika memakai kaca mata dengan karet yang keras seringkali menyebabkan air mudah masuk melalui celah karet yang melindungi mata. 
  • Pilihlah kaca mata renang sesuai ukuran mata. Tidak mutlak penyebab masuknya air melalui celah karet kaca mata renang ke mata dikarenakan bahan karetnya keras atau kaca mata renangnya murah. Bisa juga kaca mata dengan bahan bagus tetapi tidak cocok/sesuai dengan ukuran dan bentuk mata seseorang menyebabkab air bisa masuk melalui celah kaca mata renang. 
  • Coba kaca mata langsung ditempat sebelum dibeli. Cara yang paling efektif adalah dengan mencoba langsung kaca mata renang tersebut. Pasanglah kaca mata renang ke mata tanpa menggunakan tali pengait dibelakang kepala. Jika kaca mata bisa menempel selama lebih kurang 10 detik, maka kaca mata tersebut cocok dengan ukuran mata anda.
Cara melakukan perawatan kaca mata renang :
  • Jangan menggosok bagian dalam kaca mata renang. Di bagian dalam kaca mata renang pada saat baru dibeli terdapat anti fog (anti uap) yang merupakan lapisan yang mencegah kaca mata renang menjadi berkabut (beruap). Jika di gosok maka lapisan tersebut akan hilang, hal ini akan menyebabkan mudahnya kaca mata renang berkabut pada saat digunakan. 
  • Setelah menggunakan kaca mata renang setelah latihan atau usai pertandingan cuci lah kaca mata renang dengan air dingin tanpa menggosok bagian dalam kaca mata renang. Jangan menggunakan air hangat atau panas untuk mencuci kaca mata renang karena akan menyebabkan lensa kaca mata renang akan rusak. 
  • Keringkanlah kaca mata renang setelah di cuci. Keringkan di dalam ruangan teduh tanpa terkena matahari langsung. Jangan simpan kaca mata renang dalam keadaaan basah ke dalam kantong atau tas karena akan menyebabkan tumbuhnya jamur.
  • Gunakan cairan anti fog sekiranya kaca mata renang sudah mulai sering berkabut pada saat renang.

2. Pakaian Renang

Pakaian renang adalah baju / celana yang digunakan untuk berenang. Pakaian renang memiliki berbagai ukuran sesuai umur dan jenis kelamin. Pakaian renang yang tidak sesuai juga menjadi penghambat untuk seseorang belajar berenang. Fungsi dari pakaian renang adalah sebagai berikut :
  • Melindungi kulit dari sengatan sinar matahari.
  • Bahan pakaian renang terbuat dari bahan elastis yang membuat berenang menjadi lebih nyaman untuk bergerak kesana kemari. 
  • Pada saat renang menggunakan pakaian biasa akan terasa berat karena tahanan air yang dihasilkan lebih besar. Oleh karena itu pentingnya menggunakan pakaian renang agar tahanan air yang menghambat gerakan pada saat renang menjadi kecil.
Tips memilih pakaian renang :
  • Pilih pakaian renang yang pas dengan ukuran badan. Tidak boleh longgar karena akan menyebabkan tahanan air yang besar sehingga berenang tidak nyaman dan cepat capek.
Cara melakukan perawatan pakaian renang:
  • Jangan merendam / mencuci pakaian renang menggunakan detergen.
  • Cuci pakaian renang menggunakan sampoo.
  • Jangan menggunakan mesin cuci untuk mencuci atau mengeringkan pakaian renang. Cukup di kucek kemudian dijemur.
  • Jemur di tempat yang tidak langsung terkena matahari.
  • Jangan menggosok pakaian renang dengan setrika.
3. Topi Renang

Topi renang adalah salah satu perlengkapan renang berupa penutup kepala berbentuk topi yang terbuat dari silikon atau lateks, dipakai untuk menutup kepala pada saat berenang. Topi renang ada beberapa jenis sesuai panjang rambut. Fungsi dari topi renang adalah :
  • Menjaga rambut tetap kering.
  • Melindungi rambut dari terkena kaporit karena bisa menyebabkan kerusakan pada rambut.
  • Memudahkan perenang untuk mengambil nafas. Berenang tanpa menggunakan topi renang akan menyebabkan sulit mengambil nafas. Ini dikarenakan rambut menyimpan air sehingga pada saat wajah timbul untuk mengambil nafas akan terganggu oleh aliran air dari rambut yang turun ke mulut dan hidung.
Tips memilih topi renang:
  • Pilihlah topi renang sesuai ukuran kepala dan panjang rambut. Ukuran antara topi renang bagi yang berambut pendek dan panjang secara sekilas tidak ada perbedaan yang ketara. Tetapi bila diteliti perbedaannya adalah topi untuk yang berambut panjang agak mengkerut dan topi renang untuk rambut pendek lebih mulus.
  • Pilihlah bahan topi renang yang terbuat dari silikon bagi yang alergi terhadap bahan lateks.
Cara melakukan perawatan topi renang :
  • Setelah selesai dipakai maka cucilah topi renang dengan air dingin kemudian dilap menggunakan kain atau handuk sampai kering bagian dalam dan luar topi. Taburkan sedikit bedak.
  • Jangan dijemur di bawah matahari secara langsung.
  • Simpan topi dalam keadaan kering. Jangan topi renang dalam keadaaan basah ke dalam kantong atau tas karena akan menyebabkan tumbuhnya jamur.
  • Hindari topi dari terkena benda tajam seperti kuku, jarum, atau kunci karena akan merobek topi.
4. Kick Board (Papan Pelampung)

Kick Board atau Papan Pelampung adalah alat bantu mengapung berbentuk seperti papan yang digunakan untuk orang yang baru belajar berenang dan juga atlet-atlet renang. Kick board ada yang dari bahan plastik dan ada yang terbuat dari gabus. Fungsi dari kick board adalah:
  • Sebagai alat untuk latihan meluncur
  • Sebagai alat untuk latihan mengapung
  • Sebagai alat untuk membentuk tehnik gerakan kaki yang benar
  • Sebagai alat untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan kaki
  • Meningkatkan kecepatan kayuhan kaki 
Tips memilih Kick Board (Papan Pelampung):
  • Kick Board berbahan plastik
    Jika anda membeli kick board berbahan plastik maka pilihlah kick board dengan bahan plastik tebal agar tidak mudah bocor/pecah. Kick board ini digunakan untuk renang pemula karena daya apungnya yang besar.
  • Kick Board berbahan gabus
    Kick board berbahan gabus lebih tahan lama tetapi daya apung dari kickboard ini kurang dibanding kickboard berbahan plastik. Biasanya digunakan atlet renang.
5. Pull Buoy

Pull boy merupakan sejenis alat bantu apung yang diletakkan pada kaki dan atau tangan yang membantu kaki dan tangan terangkat mengapung di permukaan air. Fungsi pull buoy hampir sama dengan kick board tetapi daya apung pull buoy jauh lebih kecil sehingga alat ini hanya cocok bagi atlet atau bukan untuk orang yang baru belajar berenang. Fungsi dari pull buoy adalah :
  • Meningkatkan kekuatan dan daya tahan tangan perenang
  • Meningkatkan kekuatan dan daya tahan kaki perenang.
  • Melatih tubuh untuk tetap pada garis streamline pada saat berenang. Streamline artinya posisi tubuh tetap pada garis lurus saat berenang.
Tips memilih pull buoy:
Pull Buoy tebal
Pull Bouy tipis
  • Pilihlah pull buoy sesuai ukuran besar paha. Jika paha anda kecil maka pilihlah pull buoy dengan ukuran tebal dan sebaliknya.
Cara perawatan Pull Buoy:
  • Setelah di pakai tinggal d jemur di bawah matahari secara langsung / tidak langsung.
6. Fins

Fins sering disebut dengan kaki katak. Fins digunakan sebagai alat bantu kaki pada saat berenang maupun menyelam. Fins yang digunakan untuk menyelam tidak sama dengan fins yang digunakan untuk latihan renang. Perbedaannya terletak pada ukuran panjang finsnya. Fins untuk latihan berenang lebih pendek daripada fins menyelam. Fungsi dari fins adalah:
  • Meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot kaki
  • Meningkatkan kelenturan pergelangan kaki
  • Meningkatkan kecepatan renang gaya bebas, kupu-kupu, dan punggung.
Tips memilih fins:
  • Jangan membeli fins dengan bahan karet lembut karena akan mudah patah.
  • Pilihlah fins yang memiliki elastisitas karet yang tinggi. Bisa juga menggunakan fins semi karet + plastik karena lebih tahan lama.
Cara perawatan fins:
  • Jangan gunakan fins untuk berjalan di pinggir kolam. Kebanyakan atlet malas memasang fins di dalam kolam sehingga memasang fins sebelum masuk ke kolam dan kemudian berjalan menggunakan fins dipinggir kolam sebelum masuk ke kolam. Hal ini akan cepat merusak fins yang akhirnya menyebabkan fins mudah patah.
  • Cabutlah fins setelah dipakai sebelum keluar dari dalam kolam.
  • Keringkan fins sebelum disimpan. 
7. Hand Paddle

Hans Paddle adalah alat bantu renang yang digunakan di telapak tangan perenang. Alat ini memiliki ukuran dan bentuk yang berbeda-beda. Fungsi dari hand paddle adalah:
  • Meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot tangan perenang.
  • Meningkatkan kecepatan kayuhan tangan.
  • Meningkatkan penguasaan tehnik kayuhan tangan masuk ke air (entry), tarikan (pull), dorongan (push)  dan pemulihan (recovery).
Tips memilih hand paddle:
  • Bagi perenang amatir gunakan hand paddle yang ukuran lebarnya kecil karena semakin lebar handpaddle akan semakin berat mendorong air.
  • Jika otot tangan anda sudah kuat maka gunakan fins yang lebar untuk menambah kekuatan otot dan kecepatan renang.
  • Ukuran fins harus pas dikaki agar berenang terasa nyaman.

Cara merawat hand paddle:
  • Mudah untuk merawat handpaddle, caranya hanya simpan dalam keadaan kering.

Minggu, 05 Februari 2017

UMUR IDEAL SEORANG ANAK BELAJAR BERENANG

Berenang atau bermain di air adalah cara yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu liburan. Dan walaupun begitu selalu ada kejadian tenggelamnya seorang anak. Sebagai contoh dari th. 1999 hingga 2010, hampir 14000 orang di Amerika Serikat berusia 19 tahun bahkan kurang dari itu tenggelam,  begitu menurut Pusat pencegahan dan pengendalian penyakit. Empat puluh persen kasus tersebut terjadi pada anak berusia 1 hingga 4 tahun, dan hampir setengahnya terjadi di kolam renang.
Kabar baiknya angka kecelakaan tersebut semakin berkurang pada tahun-tahun berikutnya. Tren ini boleh jadi merefleksikan penerapan strategi pencegahan seperti memberi pagar pada kolam renang dan pelatihan berenang.
Saat ini banyak kita lihat di kolam renang anak-anak kecil bahkan yang berusia kurang dari 6 tahun sudah mulai belajar berenang. Tapi pada umur berapakah idealnya seorang anak mulai belajar berenang ?
Seorang anak tidak akan menjadi seorang perenang yang baik hingga berusia 6 atau 7 tahun, begitu kata Terri Lees, seorang pelatih instruktur Palang Merah. Dengan melalui kemajuan atau perkembangan yang lambat, seperti ketika baru belajar berjalan, mulai belajar berenang pada usia 4 atau 5 tahun mungkin adalah saat yang tepat.
Anak-anak yang terlalu dini belajar berenang belum memiliki pemahaman mengenai keamanan di air sehingga risiko untuk mengalami kecelakaan di air lebih besar daripada yang berusia lebih tua.
Asosiasi Dokter Anak Amerika Serikat mengatakan bahwa anak-anak dapat dengan aman belajar berenang pada usia 1 tahun. Hingga tahun 2010, merubah rekomendasinya bahwa usia yang paling tepat belajar berenang adalah 4 tahun, tapi ketika penelitian menunjukkan risiko berkurang dari tenggelamnya anak prasekolah yang mengambil pelajaran berenang, organisasi tersebut mengubah rekomendasinya.
Sebuah penelitian di Amerika Serikat pada 2009 menemukan berkurangnya angka tenggelam pada anak berusia 1 hingga 4 tahun sebanyak 88 persen pada anak-anak yang mengambil pelajaran berenang. Peneliti mengidentifikasi 61 kasus tenggelam dan kemudian membandingkan dengan anak-anak pada komunitas yang sama dalam hal umur dan gender.
Sampelnya memang kecil, kata Ruth Brenner, seorang investigator pada Institut Nasional Pengembangan Manusia dan Kesehatan Anak. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa instruksi yang diberikan saat anak berenang bisa mengurangi kasus tenggelam. Sebuah penelitian yang sama yang dilakukan di China juga menemukan bahwa pelajaran berenang mengurangi risiko tenggelam hingga 40 persen. Namun Brenner mengatakan dia tidak tahu jika mungkin ada penelitian mengenai risiko tenggelam yang membandingkan program-program berenang untuk anak di bawah 5 tahun.
Beberapa program menjanjikan mengajari anak usia 6 bulan untuk dapat bermanuver di air hingga mereka dapat mengapung di punggung mereka. Badan pelatihan berenang yang memiliki program tersebut kadang memiliki rekaman videonya hingga Anda bisa menontonnya di website mereka. Video tersebut mungkin tidak nyaman ditonton, karena yang timbul lebih ke perasaan resah menonton seorang bayi di dalam air.
Pelajaran berenang tersebut dapat menimbulkan perasaan yang tidak nyaman pada para orang tua, kata Michael Middleton, seorang dokter anak di Orlando. Banyak diantara pasiennya yang mengambil program survival di air untuk bayi tersebut.
“Jadi tidak menyenangkan lagi. Seorang anak dipaksa melakukan sesuatu yang mereka tidak nyaman untuk melakukannya.”
Menurut Middleton, memang ada balita yang belajar mengapung pada punggung mereka pada usia 12 bulan. Tetapi beberapa mungkin tidak bisa melakukannya, mereka membutuhkan program pelatihan berenang yang berbeda.
Pendapat lain dikemukakan oleh Julie Gilchrist, sebenarnya kapan untuk mulai belajar berenang tergantung anak Anda dan keluarga Anda, kata Gilchrist, seorang epidemiologis CDC's National Center for Injury Prevention and Control. Apakah anak Anda secara fisik dan psikologis sudah siap belajar berenang ? Apakah keluarga Anda banyak menghabiskan waktu di dekat perairan, di kapal atau rumah/properti Anda dekat dengan suatu perairan ? Memilih program belajar berenang seharusnya didahului dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Salah satu risiko dari berenang adalah yang disebut berekreasi tapi membawa penyakit. Anak-anak yang berenang dihadapkan pada sumber-sumber bakteri yang ada di dalam kolam renang, dan kecenderungan seorang anak adalah menelan air kolam. Suhu air yang dingin juga tidak baik untuk seorang bayi berlama-lama di air.
Jumlah murid dalam sebuah pelajaran berenang dan pengawasan juga sangat penting, seperti kata Lees, di Palang Merah Amerika jumlah murid paling banyak dalam suatu latihan berenang adalah 10 orang murid per instruktur. Untuk usia murid yang lebih muda sebaiknya jumlah murid per instruktur kurang dari 10. Juga sebaiknya ada pengawas (lifeguard) untuk tiap kelas, karena instruktur tidak bisa bertindak sebagai pengawas.
Untuk metoda pengajaran, lihatlah sisi keberanian masing-masing anak, bukan dengan tekanan atau paksaan, kata Gilchrist. “Apakah anak-anak dipaksa melakukan sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan ?”
Program pelajaran-pelajaran berenang untuk anak-anak yang masih sangat kecil sebaiknya memasukkan unsur-unsur keamanan seperti pengontrolan pernafasan dan cara apung pada punggung. Untuk kelas bayi dan orang tua sebaiknya juga diajarkan risiko yang mungkin timbul serta standard-standard keselamatan yang harus dipatuhi orang tua untuk menjaga anak mereka.

Semoga bermanfaat.
Disarikan dari : Jill U. Adams - Washingtonpost.com